a.
Lingkup
pekerjaan:
Pekerjaan
ini meliputi pekerjaan Rangka Atap Baja (gording) seperti tercantum dalam
gambar, termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan bajadan
alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan
baik.
Pekerjaan
rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang
berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
a.
Rangka
utama atas (top chord)
b.
Rangka
utama bawah (bottom chord)
c.
Rangka
pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik
sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
d.
Rangka
reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak
sesuai dengan ukuran jarak genteng.
b.
Persyaratan
bahan
Material
struktur rangka atap :
1)
Property
mekanis baja (steel mechanical properties)
•
Baja
mutu tinggi G550
•
Tegangan
leleh minimum (minimum yield strength) 550 MPa
•
Modulus
eleastisitas 21 x 105 MPa
•
Modulus
geser 8 x 104 MPa
2)
Lapisan
pelindung terhadap korosi (Protective Coating)
Lapisan pelindung seng dan aluminium
tangguh, dengan komposisi sebagai berikut:
•
55%
Aluminium (Al)
•
43,5%
Seng (Zinc)
•
1,5%
Silicon (Si)
Ketebalan pelapis : 100 gr/m2 AZ 100
3)
Profil
material
•
Rangka
Atap
Profil yang digunakan untuk rangka
atap adalah profil lip-chanel C75.75 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar
baja 0,75 mm), panjang material perbatang adalah 11 mm dan 6 mm.
•
Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U
terbalik) dan juga dipergunakan untuk ikatan angina dan celling batten PRT 045
(ketebalan dasar baja 0,45 mm). panjang material perbatang adalah 6 mm.
•
Talang
Talang yang digunakan disini adalah talang jurai dalam
dengan ketebalan 0,45 mm dan telah dibentuk menjadi talang lembah (valley
gutter)
•
Screw
Screw yang digunakan menggunakan self driving screw dengan
spesifikasi sebagai berikut :
i.
Kelas
ketahanan korosi minimum : Class 2 (Minimum Corrosion Rating)
ii. Ukuran baut untuk elemen struktur
rangka atap adalah 12-14x20 (screw kuda-kuda) dengan ketentuan sebagai beikut :
•
Diameter
kepala : 12 mm
•
Jumlah
ulir per inchi (treads per inch/ TPI) : 14
•
Panjang
: 20 mm
•
Material
: AISI 1022 Heat Trated Carbon Steel
•
Kuat
geser rata-rata (shear, average) : 8.8 kN
•
Kuat
Tarik minimum (tensile, min ) : 15,3 kN
•
Kuat
torsi minimum (torque, min ) : 13,2 kN
iii. Ukuran baut untuk elemen struktur
lainnya adalah 10-16x16 (screw reng) dengan ketentuan sebagai berikut :
•
Diameter
kepala : 10 mm
•
Jumlah
ulir per inchi (treads per inch/ TPI) : 16
•
Panjang
: 16 mm
•
Material
:AISI 1022 Heat Trated Carbon Steel
•
Kuat
geser rata-rata (shear, average) : 6,8 kN
•
Kuat
Tarik minimum (tensile, min) : 11,9 kN
•
Kuat
torsi minimum (torque, min) : 8,4 kN
c.
Persyaratan
Pelaksanaan
1.
Gambar
Kerja
Sebelum
fabrikasi dimulai, Penyedia jasa harus membuat gambar-gambar kerja yang
diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui Pemberi
Tugas. Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan dikembalikan kepada
Penyedia jasa untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun semua gambar
kerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklah berarti mengurangi tanggung
jawab Penyedia jasa bilamana terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam gambar
kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran selama erection
tetap ada pada penyedia jasa. Pengukuran
dengan skala dalam gambar tidak diperkenankan.
2.
Pengelasan
Pengelasan
harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat dilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan
menggunakan mesin las listrik. Las yang dipakai adalah harus merk
"Kobesteel" atau yang setaraf.
Penyedia
jasa harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman yang baik dalam
melaksanakan konstruksi baja-baja ber tingkat. Permukaan bagian yang akan dilas
harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
Bekas
potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
Metode
pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi pada
elemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las
( pengelasan lebihdari satu kali ), maka
sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan
dahulu dari kerak- kerak las /
slag danpercikan-percikan logam yang ada.
Tebal
las pada sekali pengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak
harus dibuang samasekali. Bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian
tersebut harus diuji sesuai dengan standard AWS D1.0. Dan bila ada kerusakan maka segala macam biaya
yang menyangkut perbaikan harus dtanggung oleh Penyedia jasa. Pemeriksaan
dengan ultrasonik untuk las dan teknik serta standard
yang dipakai harus sesuai dengan AWS D 1.0.
atau harus sesuai dengan persyaratan ASTM E114 - 75 ; Ultrasonic
Contact Examination or Weldmends : E273-68: Ultrasonic Inspection of
Longitudinal and Spiral Weldsof Welded Pipe and Tubing 1974.
Cara
pemeriksaan dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan ASTME109. Cara pemeriksaan dengan "liquid
Penetrant" harus sesuai dengan ASTME109.
Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas.
Seluruh
biaya yangberhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya, menjadi
tanggung jawab Penyedia jasa.
3.
Baud Pengikat
Lubang-lubang
baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya. Penyedia jasa tidak
boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa seijin Pemberi Tugas.
Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis,
maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons.
Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
Baut
penyambung harus berkwalitas baik dan baru. Diameter baut, panjang ulir harus
sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut yang digunakan adalah Baut Hitam HTB,
kecuali ditentukan lain dalam gambar. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm. lebih
besar dari diameter baut. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan momen torsi
yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi
kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang baut
yang khusus dengan momen torsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk
pengencangan masing-masing baut. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga
setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada
permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Baut harus
dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Untuk
menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut- baut yang sudah
dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya baut yang
tidak dapat dikencangkan.
4
Pemotongan Besi
Semua
bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya boleh
dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las
sekali-kali tidak diperkenankan.
5.
Penyimpanan
Material
Semua
material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan atau balok-balok kayu
untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga tidak
merusak material. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak,
bengkok.
Penyedia
Jasa harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman dari
pabrik ke lapangan, guna pengecekan Pemberi
Tugas. Penempatan elemen konstruksi baja dilapangan harus ditempat yangkering /
cukup terlindung, sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Pemberi Tugas
berhak untuk menolak elemen-elemen konstruksi baja yang rusak karena salah
penempatan atau rusak.
6.
Erection
Sebelum erection dimulai, Penyedia
Jasa harus memeriksa kembali kedudukan
angker-angker baja dan memberitahukan kepada
Pemberi Tugas metode dan
urutan pelaksanaan erection.
Perhatian khusus dalam pemasangan
angker-angker untuk kolom dimana jarak-jarak / kedudukan angker-angker harus
tetap dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam erection,
untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran
angker-angker tersebut tidak bergeser, misalnya dengan mengelas pada tulangan
pile cap.
Penyedia
Jasa bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya dilapangan. Untuk
ini Penyedia Jasa harus menyediakan ikat pinggang pengaman,
safety
helmet, sarung tangan dan pemadam kebakaran. Pelaksanaan erection ini harus
dikepalai oleh seorang yang benar-benar ahli dan berpengalaman dalam erection
konstruksi baja bertingkat guna mencegah hal-hal yang tidak menguntungkan bagi
struktur.
Kegagalan
dalam erection ini menjadi tanggung jawab Penyedia jasa sepenuhnya, oleh sebab
itu Penyedia Jasa diminta untuk memberi perhatian khusus pada masalah erection
ini. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak akan
diperbolehkan dipakai untuk erection. Untuk pekerjaan erection dilapangan,
Penyedia jasa harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang
senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan erection. Tenaga ahli
untuk mengawasi pekerjaan erection tersebut harus mendapat persetujuan Pemberi
Tugas. Penempatan konstruksi baja dilapangan harus diatur sedemikian rupa
sehingga memudahkan pekerjaan erection. Penyedia jasa harus memberitahukan
Pemberi Tugas sebelum pengiriman konstruksi baja dan menjamin bahwa setelah
dilapangan, konstruksi baja tersebut tetap tidak rusak dan kotor. Bilamana
ternyata yang dikirim rusak dan bengkok, Penyedia jasa harus mengganti yang
baru.
Setelah
Erection selesai maka konstruksi baja dicat primer lagi dengan typecat ICI
Green Primer R 540 - 157 setebal 35 micron.
2.
Pengecatan
Pengecatan
akhir dilakukan 2 (dua) kali dengan cat kualitas baik masing-masing setebal 30
micron. Pengecatan akhir ini dilakukan setelah cat primer kedua betul- betul
kering.
3.
Pasangan Rangka Atap Baja Ringan
Untuk
pasangan rangka kaso baja ringan dipasang dengan jarak per 50 cm, sedangkan
untuk pasangan reng baja ringan dipasang dengan jarak sesuai model penutup atap yang akan
dipakai.
0 Response to "Spektek Pekerjaan Atap"
Post a Comment